Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Friday, June 7, 2013

Preparat Apusan

Trombosit adalah sel darah tak berinti berasal dari sitoplasma megakariosit. Sel ini memegang peranan penting pada homeostasis dengan pembentukan sumbat hemostatis untuk menutup luka. Sumbat hemostasis dibentuk melalui tahapan adhesi trombosit, reaksi pelepasan dan agregasi trombosit Kelainan trombosit dari segi kualitas maupun kuantitas akan menimbulkan gangguan baik perdarahan maupun trombosis, oleh karena itu selain jumlah, penilaian fungsi trombosit juga penting. Fungsi trombosit yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi.

Pemeriksaan fungsi agregasi trombosit dapat dikerjakan dengan metode sediaan apus darah tepi. Sediaan apus darah tepi adalah pemeriksaan yang dapat dikerjakan di laboratorium manapun, mudah dan murah. Pada sediaan darah apus terlihat kelompok-kelompok trombosit yang berada terutama di pinggir dan ujung sediaan seperti halnya sel besar. Keadaan dimana trombosit besar dan banyak menggambarkan keadaan kecenderungan agregasi lebih tinggi daripada gambaran kelompok trombosit yang kecil dan sedikit. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi untuk menilai fungsi agregasi trombosit (untuk selanjutnya disebut pemeriksaan sediaan darah tepi) menilai persentasi trombosit yang berkelompok dibandingkan total pada waktu sebelum dan sesudah 3 menit pemberian induktor.




Pemeriksaan fungsi agregasi trombosit dengan sediaan apus darah tepi ini menggunakan induktor adrenalin 1mg/ml. Adrenalin mempunyai sifat sebagai induktor lemah seperti ADP, tersedia di semua pelayanan pengobatan sampai tingkat puskesmas dan murah. Induktor ini berfungsi untuk mempercepat agregasi trombosit. Aktifitas metabolik pada trombosit tetap berlangsung selama penyimpanan. Dalam hal ini terjadi pelepasan isi granula dan isi sitosolik. Perubahan morfologi dan fungsi terjadi pada sitoskeleton, membran permukaan dan integritas dari antigen dan ligand.

Faktor yang mempengaruhi viabilitas dan fungsi trombosit yang mengalami penyimpanan adalah sebagai berikut :

  • Antikoagulan dan bahan pengawet trombosit; mempengaruhi pH, metabolisme glukosa, laktosa, dan HCO3.
  • Temperatur penyimpanan; mempengaruhi pH, konsumsi glukosa, dan produksi laktat.
  • Bahan, ukuran, dan bentuk permukaan dari plastik penyimpan trombosit; mempengaruhi oksigenasi dan metabolisme dari trombosit.
  • Volume plasma; mempengaruhi metabolisme, pH, dan pembentukan laktat.
  • Faktor agitasi/goncangan; akan mempengaruhi reaksi release dari trombosit. Selain faktor-faktor tersebut diatas, faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan trombosit yaitu waktu penyimpanan. Waktu penyimpanan trombosit adalah 24 jam sampai 5 hari (tergantung cara pengambilan) pada suhu 200-240 celcius.
Metode gosok adalah suatu cara pembuatan sediaan dengan menggosok atau membuat sediaan dengan digosok setipis mungkin. Metode ini dapat dipakai untuk pembuatan sediaan tulang, dan jaringan keras lainnya dari organ hewan dalam hal ini adalah tulang. Oleh karena itu metode ini dapat diaplikasikan bukan hanya untuk pembuatan preparat hewan tetapi juga untuk preparat tumbuhan yang sifatnya keras. Metode ini umumnya digunakan untuk melihat lapisan-lapisan yang ada dibagian dalam dan kelainan-kelainan pada tulang. Digunakan juga untuk organ yang sulit mendapat sediaan melintang atau sulit mendapat sediaan dengan ketebalan merata. Penggosokan ini dilakukan dengan amplas yang tingkat kekasarannya cukup rendah tujuannya agar mendapat ketebalan yang merata disetiap permukaan sediaan. Ketebalan yang tidak merata akan menggangu dalam proses penempelan entelan pada kaca benda akibatnya kaca penutup akan pecah jika permukaannya tidak rata.

Dalam proses ini melewati proses clearing tujuannya adalah untuk menarik dehidran dari dalam jaringan, agar nantinya dapat digantikan oleh molekul parafin. Jenis-jenis media penjernih adalah xilol, benzene, minyak anilin, karbon tetraklorida, karbon bisulfida, minyak kayu cedar, kloroform, minyak cengkeh. Setelah menggunakan xilol atau benzene, pada umumnya jaringan akan menjadi transparan, hal ini menjadi alasan maka proses ini disebut juga penjernihan. Jika dehidrannya alkohol, proses ini juga disebut dealkoholisasi. Lama jaringan berada dalam medium penjernih tergantung pada : Ketebalan serta tingkat kepadatan jaringan, Jenis bahan kimia yang dipakai.

Pada praktikum ini jenis media penjernih yang digunakan adalah xilol., selain xilol ad juga yang memakai pewarna giemsa Adapun kelebihan dari xilol adalah umum digunakan, murah, bekerja cepat, membuat jaringan cepat menjadi transparan, cepat menggantikan kedudukan dehidran, cepat digantikan tempatnya oleh parafin dan cepat pula menggantikan kedudukan parafin dalam proses deparafinisasi selama pewarnaan. Namun xilol juga terdapat kekurangan yaitu, dapat menyebabkan pengerutan jaringan yang dibuat, pengkerutan jaringan ini dapat mengakibatkan tidak sempurnannya dalam tahap pengamatan. Waktu yang diperlukan untuk proses ini relatif lama yaitu adalah ½ hingga 3 jam tergantung jenis jaringan yang dibuat. Jika terlalu lama di rendam dalam larutan xilol maka hal tersebut akan menyebabkan jaringan menjadi kering, rapuh, dan getas sehingga hasil akhir dari pembuatan sediaan yang telah jadi tidak akan bertahan lama.

0 comments: