Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Friday, June 7, 2013

Murbei (Morus alba)


Murbei sebagai salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai tumbuhan obat telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, yang sebagian besar memang menggunakannya sebagai pakan ulat sutra. Namun manfaat bagi kesehatan tak kalah hebatnya.

Morus alba L. termasuk suku Moraceae memiliki nama asing Sangye berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 mdpl menyukai daerah yang cukup basah seperti lereng gunung dan berdraenase baik. Tumbuhan ini dibuidayakan dengan stek ataupun okulasi.

Manfaat yang bisa kita peroleh bisa berasal dari bagian daun, batang, ranting, akar dan kulit batang. Daun bersifat pahit, manis dingin, masuk meridian paru dan hati. Bersifat sebagai peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), mendinginkan darah, pereda demam (antipiretik) dan menerangkan pengelihatan. Buah bersifat manis, dingin masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Memelihara darah dan yin, memperkuat ginjal, diuretic, peluruh dahak (ekspektoran), hipotensif, penghilang haus, meningkatkan sirkulasi darah dan efek tonik pada jantung. Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru-paru berkhasiat sebagai anti asmatik, ekspektoran, diuretic, dan menghilangkan bengkak. Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati. Bersifat sebagai karminatif, antipiretik, analgesic, antireumatik dan merangsang pembentukan kolateral.

Kandungan kimia dari bagian tumbuhan antara lain daun murbei mengandung acdysterone, lupeol, B-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, a-B-hexenal, cis-B-hexenol, cis-Y-hexenol, benzaldehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butil amine, acetone, trigolenine, choline, adenin, asamamino, copper, zinc, Vitamin, asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, mioinositol. Juga mengandung phytosterogens. Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2, dan C). Kulit batang mengandung triterpenoid, flavanoid, dan coumarins. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberin, mulberrofuran. Biji urease.
Arbei(Morus Alba L) berasal dari China dulu sering dimanfaatkan sebagai pagar hidup. Arbei yg sudah tua/ masak berwarna ungu kehitam-hitaman.

Arbei sering digunakan untuk obat tradhisional(untuk meningkatkan stamina). Menurut para ahli herbal, arbei merawat keadaan darah dan ginjal, melancarkan urine, mengeluarkan dhahak, dan memperbaiki peredaran darah. Selain untuk makanan ulat sutra, daun arbei juga bisa digunakan sebagai obat. Daun arbei dapat melancarkan system ekskresi, menurunkan panas, dan menjaga ketajaman penglihatan. Bagi ibu menyusui, daun arbei juga dapat melancarkan ASI. Beberapa khasiat lain yaitu, menurunkan kadhar kolesterol, menyusutkan memar, obat batuk, dan malaria. Daun arbei biasa dikonsumsi dg dimasak atau digunaka untuk lalapan. Di luar negeri, daun arbei sudah dikembangkan menjadi obat suntik.
Menurut Dr.Setiawan Dalimartha(Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur) arbei mengandung asam folat, fitoestrogen, asam amino, zink, vitamin A, B-1, C, sakarida, asam linoelat, asam oleat, vitamin B-1, B-2, C, dan karoten. Rantingnya mengandung zat tannin dan vitamin A. akarnya mengandung derivate flavones mulberrin.
Dalam penggunaan pohon murbei harus diperhatikan beberapa hal di bawah ini :

· Di luar negeri daun murbei sudah dibuat obat suntik. Obat suntik tersebut menyebabkan nyeri di tempat lokal suntikan kadang timbul menggigil demam dan sakit kepala yang tidak memerlukan pengobatan khusus.

· Pemanfaatan ranting murbei debaiknya dihindari jika ada sindrom defisiensi yin.

· Pemakaian daun murbei sebiknya dihindari bila sedang diare akibat dingin dan adanya defisiensi limpa dan lambung.

0 comments: