Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Sunday, April 12, 2009

Anatomi Aves Columbia livia

2.1 Columbia livia
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi Columba livia adalah sebagai berikut (Hickman. 2003):
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia

Columbia livia termasuk ke dalam Kingdom Animalia, kelas unggas (aves), dan hewan bertulang belakang (vertebrata), dan spesies Columbia livia yang berdarah panas dan suhu tubuhnya kurang lebih 41o C atau lebih tinggi dari manusia dan mamalia lainnya. Karakteristik yang dimilikinya antara lain dapat hidup di seluruh wilayah dunia kecuali di Antartika, dan mempunyai sifat damai serta hampir tidak ada peck order dan kanibalisme, walaupun ditempatkan dalam satu kandang. Columbia livia mudah menyesuaikan diri (adaptif) dengan lingkungan, memilih pasangan sendiri, bersifat monogami, dan mempunyai sifat sense of location dalam waktu yang lama dan dalam jarak jauh (Hickman. 2003)
Salah satu ciri yang membedakan antara Columbia livia dengan unggas lainnya adalah Columbia livia menghasilkan crop milk atau susu tembolok (pigeon milk), yaitu cairan berwarna krem menyerupai susu yang dikeluarkan dari tembolok induk jantan maupun betina. Crop pigeon milk yang diproduksi oleh tembolok induk menyerupai keju dan cair, diproduksi sebelum menetas. Cairan ini diberikan induk kepada anak-anaknya (squabs) dengan cara meloloh dan memompa ke dalam mulut anaknya. Kandungan zat nutrien susu tembolok (pigeon milk) pada Columbia livia , antara lain : Air (64,30 - 76,75%), Protein (13,17 - 18,80%), Karbohidrat (13,00 - 14,50%), Lemak (7,95 - 12,70%), Abu (1,52 - 1,60%) (Suprapto. 2005).

1.2Habitat
Burung merupakan hewan darat, perbedaan tempat hidup, jenis makanan, dan cara hidupnya menyebabkan burung memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai jenis lingkungan (Suprapto. 2005).


1.3Struktur Eksternal pada Columbia livia
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Columbia livia termasuk dalam kelas aves dan beranggotakan lebih kurang 9000 spesies. Meski Columbia livia tidak mempunyai gigi dan hanya memiliki ekor, hewan ini mempunyai kesamaan ciri dengan reptil, seperti bentuk tubuh, sisik kaki, paruh yang keras dan termasuk hewan ovivar yang menghasilkan telur amniotik bercangkang keras. Columbia livia adalah satu-satunya hewan modern yang berbulu. Bulu tersebut merupakan modifikasi dari sisik reptile. Ada dua jenis bulu, yaitu bulu terbang dan bulu bawah yang berguna untuk menghalangi hilangnya panas tubuh (Hickman. 2003).

1.4Struktur Internal pada Columbia livia
Bila ditinjau secara umum sistem pencernaan pada dibangun oleh Columbia livia pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang dimulai dari bagian mulut sampai ke anus. Adapun organ-organnya adalah rongga mulut, pharings, esophagus, lambung, usus halus yang terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum, usus kasar yang terdiri dari kolon dan rektum, serta usus buntu yang pertumbuhannya rudimen pada sebagian hewan dan bagian kerongkongannya terjadi pelebaran menjadi tembolok atau disebut ingluvius yang berfungsi untuk menyimpan makanan sementara (Radropoetra. 1996).
Reproduksi adalah suatu strategi bagi hewan untuk mempertahankan keberadaan spesiesnya di alam, yaitu baik dengan cara seksual maupun secara aseksual. Perkembangan dengan cara aseksual biasanya dilakukan oleh hewan tingkat rendah, yakni golongan avertebrata. Sedangkan perkembangan dengan cara seksual hanya. dilakukan oleh hewan-hewan tingkat tinggi, yakni vertebrata. Reproduksi seksual ini membutuhkan adanya hewan jantan dan betina. Columbia livia betina mempunyai organ-organ antara lain ovarium (indung telur menghasilkan ovum/sel telur), oviduct, uterus dan vagina. Pada Columbia livia memiliki organ-organ antara lain testis, epididymus, vasa defferen, penis atau pun hemi penis. Selain organ reproduksi sebagai penghasil sel kelamin juga menghasilkan hormon yang beperran pada perkembangan kelamin sekunder untuk menunjang aktivitas reproduksi ditunjang pula adanya kelenjar-kelenjar asesoris yang berperan pada masa-masa perkelaminan (Lytle dan. John. 2005)
Semua sel di dalam tubuh yang menyusun jaringan syaraf terbentuk dengan proses perkembangan dan spesialisasi yang tinggi untuk tujuan iritabilitas (peka terhadap rangsang) dan penghantaran impuls. Struktur sistem syaraf berasal dari tubulus neuralis, crista neuralis dan placoda ektodermal (pada masa perkembangan embrio sebelumnya) (Linzey. 2001).
Sistem syaraf dibagi menjadi tiga bagian utama: sistem syaraf pusat, tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang; dan sistem syaraf perifer, tersusun atas syaraf-syaraf cranial dan syaraf spinal, suatu bagian penting dari sistem syaraf perifer adalah sistem syaraf otonom dengan struktur-struktur yang bekerja di bawah kontrol involunter/tak sadar: (tersusun atas syaraf para simpatis dan sistem syaraf simpatis).
Struktur otak yang merupakan pusat sistem syaraf (pusat pengolah informasi dan pusat perintah) berkembang dengan baik pada vertebrata, terbagi atas subdivisi dari komponen-komponennya, yakni : prosencephalon (telencephalon, diencephalon), mesencephalon; rhombencephalon (metencephalon dan myelencephalon (Lytle dan. John. 2005).
Organ-organ pelepasan (ekskresi) Columbia livia merupakan organ yang sangat penting., karena tidak hanya membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh, tetapi juga berperan pada keseimbangan cairan tubuh. Organ-organ pelepasan ini antara lain kulit, paru-paru dan ginjal. Pada organ ginjal terdapat unit-unit fungsional yang berperan dalam filtrasi dan re-absorbsi yang disebut glomerulus dan dibungkus oleh capsula Bowman, dimana kesatuan keduanya disebut badan Malpighi. Dari dalam badan Malpighi tersebut ke luar tubulus-tubulus kontortus yang pada akhirnya membentuk ductus papilaris Bellini yang pada akhirnya rnenjadi ureter (Radropoetra. 1996).
Sebagian besar otot melekat pada rangka, sehingga disebut juga sebagai otot rangka. otot berperan sebagai organ penerima rangsang dan melakukan reaksi terhadap rangsang. Berdasarkan tipenya, secara umum otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: otot polos, otot jantung, dan otot lurik. Tetapi berdasarkan kerjanya otot dibagi menjadi 2 macam yaitu: otot volunter dan otot involunter. Perlekatan otot pada umumnya melekat langsung pada tulang secara tetap, ini karena peranannya selama kontraksi (Radropoetra. 1996).
Sistem rangka adalah merupakan suatu sistem yang.dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang berfungsi untuk menyokong dan melindungi tubuh. Rangka penyusun tubuh terdiri dari skelet aksial (skelet sumbu) dan skelet appendikular (skelet anggota) (Radropoetra. 1996).


0 comments: