Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Friday, June 7, 2013

preparat semi permanen

Preparat dibedakan menjadi 2, yaitu preparat permanen dan preparat semi permanen atau sementara. Dalam pembuatan preparat permanen ada beberapa cara atau metode. Mulai dari cara memperoleh sampel, persiapan dan pengolahan sampel sampai cara penilaian hasilnya. Adapun cara yang di gunakan dalam pembuatan preparat permanen adalah dengan menggunakan perlakuan dehidrasi. Perlakuan dehidrasi yang di lakukan dalam pembuatan preparat permanen, melalui proses yang

cukup panjang karena dalam perlakuan dehidrasi tersebut di lakukan dengan menggunakan konsentrasi yang berbeda.Preparat permanen (melalui proses dehidrasi) sangat cocok untuk koleksi karena tahan lama untuk disimpan. selain itu juga dapat memberikan suatu penjelasanyang ringkas dengan ilustrasi yang baik tentang fakta-fakta dasar dan interpretasi hasil dari anatomi mikroskopik (bentuk dan morfologi). Selain itu juga untuk mengetahui daya tahan serta kualitas sediaan. (Junquiera,Corneiro,Kelley, 1998).Sedangkan pembuatan preparat semi permanen atau sementara yang dibuat tanpa proses dehidrasi tidak tahan lama karena setelah disimpan beberapa minggu spesimennya menjadi tidak jelas dan mengalami kerusakan.


MITOSIS
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terbagi menjadi :
                          
Interfase
            Dalam proses pembelahan sel tahap interfase menempati siklus yang jauh lebih lama dibandingkan tahap yang lainnya, bahkan sering kali meliputi 90% dari siklus ini. Selama interfase inilah sel tumbuh dan menyalin kromosom dalam persiapan untuk pembelahan sel. Interfase dapat dibagi menjadi subfase : fase G1 (“gap pertama”), fase S dan fase G (“gap kedua”). Selama ketiga subfase ini, sel tumbuh dan menghasilkan protein dan organel dalam sitoplasma. Kromosom diduplikasi hanya selama fase S (S singkatan untuk sintesis DNA). Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1) terus tumbuh begitu sel tersebut sudah menyalin kromosomnya (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk pembelahan sel (G2) dan membelah (M).

Profase
            Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat memanjang dari sentromer.

Prometafase
            Selama prometafase selubung nucleus terfragmentasi. Mikrotubula pada gelondong sekarang dapat memasuki nucleus dan berinteraksi dengan kromosom, yang telah menjadi lebih padat. Berkas mikrotubula memanjang dari setiap kutub kearah pertengahan sel. Masing-masing dari kedua kromatid yang berasal dari satu kromosom sekarang memiliki struktur khusus yang disebut kinetokor yang terletak di aderah sentomer. Sebagian mikrotubula melekat di kinetokor, interaksi ini menyebabkan kromosom mulai melakukan gerakan yang tersentak-sentak.

Metafase
            Pada metafase, masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate).

Anafase
            Tahap anaphase ini dimulai ketika pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah, yang akhirnya melepaskan kromatid bersaudara. Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai kromosom lengkap. Kromatid bersaudara yang tadinya menyatu mulai berpisah kearah kutub sel yang berlawanan, begitu mikrotubuloa kinetokornya memendek. Karena mikrotubula kinetokor melekat pada sentromer, oleh karena itu sentromer tertarik terlebih dahulu. Pada saat yang sama, kutub sel berpindah lebih jauh karena mikrotubula nonkinetokor memanjang. Pada akhir anaphase ini kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang ekuivalen dan lengkap.

Telofase
            Pada telofase, mikrotubula nonkinetokor lebih memperpanjang sel lagi. Dan nuleus anak terbentuk pada kedua kutub sel. Selubung nucleus terbentuk kembali dari fragmen-fragmen selubung nucleus sel induk dan bagian-bagian lain system endomembran. Berbeda dengan profase dan prometafase, benang kromatin setiap kromosom menjadi kurang tergulung rapat. Mitosis yaitu pembelahan satu nucleus menjadi dua nucleus yang identik secara genetic. Sekarang telah selesai.

Perbedaan mitosis pada hewan dan tumbuhan
Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Sitokinesis berbeda antar sel tanaman dan sel hewan. Pada sel hewan sitokinesis berlangsung melalui proses pembentukan “cleavage furrow”, yang dimulai dari penonjolan landai pada permukaan sel. Pada sel tumbuhan sitokinesis berlangsung melalui pembentukan “lempeng sel”.
B&B

0 comments: